Senin, 16 Mei 2011

Piramida Kecelakaan


clip_image001Salah satu konsep yang penting dalam pencegahan kecelakaan adalah piramida kecelakaan. Piramida ini didasarkan pada beberapa studi yang dilakukan tentang rasio kecelakaan kerja. Piramida pertama adalah hasil penelitian H.W. Heinrich dalam bukunya Industrial Accident Prevention (1931). Rasionya adalah pada setiap 1 kecelakaan berat (major injury) akan ada 29 kecelakaan ringan (minor injury) dan 300 insiden atau peristiwa nyaris celaka  (incident / near miss).
Pada tahun 1969 Frank E. Bird Jr. mengadakan riset dengan menganalisis 1.753.498 laporan kecelakaan dari 297 perusahaan yang mencakup 21 area industri yang  berbeda dengan pekerja mencapai 1.750.000 pekerja yang mencakup 3 miliar lebih jam kerja. Hasilnya pada setiap satu kecelakaan berat (major injury) terdapat 9,8 kecelakaan ringan (minor injury) lalu terdapat 30,2 kerusakan properti dan 600 insiden. Piramida Bird memunculkan angka rasio 1-10-30-600.
clip_image002
clip_image001[6]Angka rasio dalam piramida, seperti contohnya rasio 1-10-30-600 dalam piramida Bird, menunjukkan bahwa usaha pencegahan kecelakaan harus diarahkan bukan pada segelintir kecelakaan berat tapi lebih pada upaya lebih luas guna mencegahnya. Aplikasi terapan dari adanya piramida kecelakaan adalah guna mencegah satu kecelakaan fatal di puncak piramida cara yang digunakan adalah dengan mencegah insiden di bawahnya, jadi sebisa mungkin jumlah insiden ditekan hingga tidak mencapai angka yang, secara statistik, memungkinkan tingkat kecelakaan diatasnya muncul.
Pada tahun 2003 ConocoPhillips Marine mengadakan studi serupa dengan varian lebih luas. Rasio yang dihasilkan adalah pada setiap 1 kecelakaan fatal akan terdapat 300.000 kebiasaan yang beresiko yaitu aktivitas yang tidak sejaan dengan program keselamatan kerja. Lebih lengkapnya tampak pada piramida disamping.
Dipersembahkan oleh:
CV Safar Bersaudara
HSE Training and Consulting
www.safarbersaudara.co.cc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar