Senin, 16 Mei 2011

PENGENDALIAN BAHAYA (RISK CONTROL)

Suatu resiko dapat dikendalikan melalui beberapa strategi yang bertujuan pada dua hal. Pertama adalah mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya. Kedua adalah mengurangi tingkat keparahan apabila terjadi. Pengendalian pada kedua aspek tersebut akan dengan sendirinya mengurangi tingkat resiko yang didefinisikan sebagai kombinasi dari keduanya. Cara lain dapat digunakan dengan pengalihan resiko pada pihak ketiga seperti kontraktor dan dengan mengikuti asuransi.
Pengurangan kemungkinan terjadinya bahaya dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu pendekatan tekns, administratif, dan manusia. Pendekatan teknis dapat dilakukan dengan beberapa cara yang bertingkat sebagai berikut:
1.      eliminasi : menghilangkan sumber bahaya tersebut sama sekali bila memungkinkan tanpa mengganggu kegiatan produksi. Bahaya akan hilang sepenuhnya bila hal ini dijalankan.
2.      substitusi : penggantian sumber bahaya dengan hal lain yang tidak berbahaya atau yang memiliki resiko lebih rendah.
3.      isolasi : memberi penghalang antara sumber bahaya dengan pekerja.
4.      pengendalian jarak: jarak antara sumber bahaya dengan pekerja diatur sehingga dapat mencapai titik aman dengan alat kendali misalnya.
Pendekatan administratif dapat dilakukan terutama guna mengurangi lama pajanan pekerja dengan sumber bahaya.
Pendekatan manusia adalah dengan memberi pelatihan dan penyadaran akan cara bekerja dengan aman dan membangun budaya keselamatan kerja di perusahaan.
Pengurangan tingkat keparahan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu penyusunan rencana tanggap darurat yang memadai serta penggunaan alat perlindungan diri yang sesuai dengan bahaya yang ada di tempat kerja.

Disarikan dari Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Resiko dalam Perspektif K3 OHS Risk Management. Jakarta: Dian Rakyat hlm. 51-116

Dipersembahkan Oleh:
CV SAFAR BERSAUDARA
[HSE TRAINING AND CONSULTING]
www.safarbersaudara.co.cc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar